Friday, October 08, 2010

write it down!

malem ini akhirnya turun ke ruang makan, baru berani turun karena mau bayar kost bulan ini yang udah ditagih ama ibu kost seminggu ini..hehe, abis bayar trus makan malem deh.
karena baru sendiri di bawah, jadi lauk2 yang enak langsung aku ambil. ada ayam semur yang tinggal satu, daging sop yang tinggal satu juga dan ikan balado yang tinggal 2,5 potong..hehehe..gataunya ga lama ami n nana (yang pas turun tangga si nana kakinya kelihatan kecil lho!!) juga turun buat makan dan kehabisan lauk2 yg enak..hehe

ga lama, keluarlah Pak Prim! nanyain kita kemana aja, udah lama ga makan ke bawah. betahnya di kamar aja. si bapak juga nanyain gimana kabar TA nana, dan menyadari muka ami yang udah ga kusut lagi gara-gara TA dan sekarang kusutnya pindah ke nana.

trus pak prim nanya bagaimana format laporan TA sekarang, masih kaya dulu ato udah diperbaiki. katanya, laporan yang baik adalah yang bisa mendeskripsikan karya yang dibuat. kelemahan laporan yang ada sekarang adalah karena kebanyakan isinya tu hanya sekedar penjelasan-penjelasan teknis tanpa pendeskripsian lebih lanjut tentang karya, alasan-alasan mengapa karya itu dibuat, mengapa memilih konsep itu, mengapa mengambil bentuk demikian, singkatnya laporan yang ada sekarang kurang memasukkan penjelasan bagi orang-orang awam untuk mengerti tentang karya yang kita buat.

kalo kata pak prim, dulu dosen-dosen itu bisa naik pangkat kalo udah nulis buku, bukan hanya sekedar ngerjain proyek dimana trus bisa naik pangkat. selain berkarya, mereka juga diharuskan untuk menulis buku yang menyampaikan tentang pemikiran-pemikiran mereka. jadi jangan hanya bisa bikin karya yang 'jedang' tapi juga harus dilengkapin dengan buku. supaya ilmu yang dipunya dan pemikiran sang seniman/desainer itu ada bekasnya dan bermanfaat buat generasi selanjutnya. seperti kata pepatah: gajah mati meninggalkan gadingnya, harimau mati meninggalkan belangnya. kalo desainer mati ga ninggalin buku tapi hanya karya, pemikiran brilian mereka akan terlupakan, terkubur, dan kalaupun dibukukan dan diulas oleh orang lain kan belom tentu hasilnya sama dengan maksud dan pemikiran desainer/seniman yang asli kan??

dulu seni rupa itb sangat bergengsi dan tinggi namanya karena memiliki pentolan-pentolan seniman dengan karya-karya yang terkenal dan megah. tapi mereka ga ada yang nerbitin buku. mereka semua mengajar akhirnya lewat tutur kata, tanpa ada tulisan. murid dari sang seniman menurunkan lagi ilmunya dengan bertutur ke juniornya dan begitu terus hingga ilmu yang asli semakin menipis dan terlupa dan ujung-ujungnya hanya tinggal jadi legenda dan cerita. karyanya memang abadi tetapi jarang ada yang bisa memahami dan mengerti, apalgi bagi orang awam. 

dosen seni rupa sangat jarang menerbitkan buku. mereka keasikan berkarya namun lupa untuk menuliskan pemikiran-pemikiran mereka ke dalam buku. menurut pak prim, dosen seni rupa yang cukup rajin menulis buku adalah pak agus sahari. sedangkan di fakultas lain seperti matematika, banyak sekali dosen yang sudah menyumbangkan buku ke penerbit itb, yang paling sedikit adalah dosen dari seni rupa. karena buku akan selalu dapat menyampaikan informasi meski penulisnya sudah tidak ada di dunia.

selain soal buku, pak prim juga membahas soal wartawan koran yang sekarang tampaknya merupakan generasi yang malas membaca dan malas melakukan riset. mengambil contoh ulasan berita olahraga, isinya hanya sekedar ulasan tanpa isi, tanpa riset terlebih dahulu. bila membahas sepak bola, regu yang kalah akan ditulis dari awal sampai akhir bermain buruk dengan susunan strategi yang buruk, begitu pula sebaliknya bila tim bermain bagus, dari awal sampai akhir ulasannya hanya berisi pujian. kosong. pak prim sendiri sebagai penulis lepas surat kabar, mengaku bila beliau menulis suatu ulasan biasanya beliau melakukan riset terlebih dahulu, jadi dapat menulis mengapa kira-kira suatu tim bermain buruk, siapa pemain yang cocok, mengapa pemain ini kurang maksimal dan sebagainya.

namun bagi berita-berita yang bermutu, pak prim memiliki kumpulan kliping dari koran-koran (langganannya adalah Kompas dan Pikiran Rakyat) yang disortir sesuai tema yang lalu difotokopi dan dibundel. semua tulisan bermutu beliau pilih tanpa membatasi temanya, mulai dari hukum hingga astronomi, atau seni hingga otomotif semua lengkap. karena data dari koran adalah yang paling baru, berbeda dengan buku yang isinya data yang sudah berumur 5 tahun (sampai akhirnya dijadikan buku), koran selalu diperbaharui setiap harinya.


maaf kalo saya nulis masih belepotan, tapi intinya saya nulis ini karena ga mau obrolan setelah makan malam dengan pak prim malam ini terlewat dan terlupa begitu saja. saya juga mau supaya temen2 yang baca (yang bertahan baca sampe sini terimakasih banyak, anda hebat!!) supaya membiasakan untuk membuat catatan2 kecil, ga perlu harus sampe nulis buku, yang penting tuliskanlah selalu pemikiran-pemikiran, ide-ide dan alasan-alasan ataupun celtukan-celetukan kalian dalam catatan sekecil apapun..heheheheh..ayo majukan indonesia, bagi ilmu dengan menuliskannya dan membaginya sebanyak2nya!!

fuih.






by Mariska Sheila Kellani on Monday, June 22, 2009 at 10:49pm

No comments: