Monday, November 29, 2010

day two ninth. Harry Potter (from my personal view)

waktu itu aku baru masuk SMP, tahun 1999. meringkuk di kursi belakang mobil Taruna, menuju rumah Oma di Jakarta. Mama nyetir, di sebelahnya duduk kakak perempuanku.

dari kemarin di kepalaku terngiang-ngiang sebuah nama. Harry Potter.
aku tidak tahu dimana aku mendengar nama itu, atau dimana aku membaca nama itu, tiba-tiba saja muncul dan berputar-putar 'harry potter' , 'harry potter' , 'harry potter'.
akhirnya saya bertanya ke kakak saya, 'mba, tau harry potter ga? itu, siapa sih?', kakak saya jawab, 'aku punya ko novelnya. nih, aku bawa. baca aja.'
hah. novel toh? hahaha, wow.

awalnya aneh. mungkin karena terjemahan, jadi cara menceritakannya kurang enak dan lama baru aku bisa membayangkan scene di dalamnya. setiap membaca novel aku memang selalu membayangkan seperti nonton film dan terjun langsung di dalamnya sebagai orang ketiga. buku harry potter and the sorcerer's stone, habis dalam semalam. tapi aku lupa bagaimana perasaanku  waktu itu. apakah langsung suka, atau bagaimana.

yang aku ingat, masa SMP  ku dihabiskan dengan membaca buku itu. membawa diam-diam ke sekolah buku keduanya, harry potter and the chamber of secrets, ternyata ada razia di sekolah. dan karena itu buku kakakku yang aku bawa diam-diam, aku jadi takut. akhirnya ibuku dipanggil ke sekolah demi membawa pulang buku itu. hahahaa.

aku lupa film pertama harry potter itu sebelum atau sesudah film Lord of the Rings. yang jelas saat itu kelas 3 SMP dan saya tergila-gila dengan LOTR, melupakan harry potter. meremehkannya. merasa itu buku anak-anak, dan LOTR jauh lebih keren. musuhan sama teman karena dia penggemar harry potter dan saya bilang banyak nama di harry potter yang sebenarnya mengambil nama-nama dari LOTR.
dasar anak SMP, ga penting banget, hahaha.

anyways, aku ingat pertama kali nonton Harry Potter itu di VCD, nonton sekeluarga di rumah. langsung ilfil karena meskipun muka para pemainnya....bolehlah, tapi aktingnya menurutku sangat buruk, apalagi si Radcliff. aku langsung suka dengan Rupert Grint. tapi aku tetap tidak suka dengan film pertama dan kedua harry potter. film ketiga aku masih nonton di bioskop. lumayan.
keempat, sebenarnya malas nonton tapi diajak teman-teman. lumayan.
film kelima aku skip.

saat buku kelima terbit yang bahasa inggrisnya, kakakku memiliki koleksi lengkap bahasa inggrisnya dari jilid satu. dan aku ingin mulai membaca buku bahasa inggris. jadi, aku mulai membaca ulang harry potter dari jilid pertama, english version.

tidak begitu sulit, mungkin karena sudah tau sebelumnya jadi masih kebayang bila ada yang tidak dimengerti. sampai buku keempat saya semakin masuk ke dalam harry potter. aku ingat, aku lebih sering menangis saat baca bukunya yang versi bahasa inggris. lebih masuk dan lebih terasa. aku semakin tidak bisa melihatnya sebagai buku anak-anak. sialan. kenapa ini fiksi? aku ingin tinggal di dalamnya. hahahaha.

aku suka harry potter. aku cuma benci menunjukkan bila aku suka.
saat semua orang berlomba-lomba menjadi yang pertama membaca bukunya. berlomba-lomba menjadi yang pertama menonton filmnya, aku semakin menjauh. tidak ingin dekat-dekat dengan harry potter.
saat buku ketujuh keluarpun dan kakakku sudah punya, aku tidak ingin membacanya.

aku memang sering begitu sih. saat tahu ini jilid terakhir, aku semakin malas membacanya. seperti saat dulu aku membaca serial STOP, aku suka, sangat, tapi aku tidak membaca jilid terakhirnya padahal ada. dan buku agatha christie koleksi kakakku, aku tidak membaca Curtain, buku kasus terakhir Hercule Poirot.
hmm.
terlihat ya, bahwa aku benci akhir. aku benci tamat. aku menghindari selesai. aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa ceritanya sudah berakhir. hahahaha, benar-benar tidak ada keinginan untuk menuntaskan membaca buku terakhir itu. hilang saja begitu. benar-benar tidak minat lagi.

tapi setahun setelah buku ketujuh harry potter terbit, karena tidak punya bacaan apa-apa, akhirnya aku membacanya. perlahan-lahan. menyerapi tiap kalimat. membayangkan adegannya jelas-jelas. tidak ingin bukunya cepat selesai. tidak ingin cepat-cepat membalik halaman. panik saat melihat halamannya menipis.
hahahaha. berlebihan , terserah , tapi ya begitu.

aku banyak menangis di buku ketujuh. lebih kepada karena tahu ini adalah buku terakhir, padahal tidak sesedih itu hahaha.

setelah selesai membaca buku ketujuh, film harry potter keenam muncul.
aku bela-belain nonton di Ciwalk Premiere. aku nonton sendiri karena aku ingin menikmati semua sendiri tanpa ada yang komentar. aku menonton ulang filmnya dari the prisoner of azkaban. melihat mereka satu-persatu. memperhatikan setiap detail filmnya.

apa ya? seperti melihat seseorang yang sudah kita kenal sejak ia baru lahir dan sekarang dia akan pergi. aduh, berlebihan sekali memang, tapi perasaanku benar-benar seperti itu. hahahahaahha.

kemarin aku menonton filmnya yang ketujuh. baru awal aku sudah menangis. karena kangen. seperti teman lama yang sebenarnya sangat aku rindukan tapi kami tidak berteman terlalu akrab. aduh, berlebihan, berlebihan aku tahu itu hanya cerita anak-anak, dongeng, fiksi, karangan orang.
tapi, kenapa begini ya?

hmm.
sampai sekarang aku masih merasa harry potter itu spesial.
karena nama itu tiba-tiba muncul di dalam kepalaku waktu SMP dulu.
yah, mungkin aku mendengar selewat di tv, atau selewat di radio, atau membaca sekilas di selebaran atau apa. tapi, aku masih tetap merasa.....magical.

No comments: