Friday, November 12, 2010

day twelve. a micro adventure

kemarin saya berangkat dari rumah tante memang sudah niat akan menghabiskan weekend di luar. entah pergi ke bandung atau ke teman saya di mediterania. tapi karena dompet saya hilang dan kemarin saya kalap beli dvd jadi saya putuskan untuk tidak ke bandung dan marathon dvd aja di apartmen teman saya itu.

kemarin naik bis hanya sekali sampai depan central park. bis super penuh yang keneknya berasa main tetris ngatur-ngatur penumpang yang sudah sesak berdiri. yah saya sih santai aja karena berdiri dekat jendela, tapi saya tidak bisa liat keluar. saya tidak tahu sudah sampai mana dan tau-tau central park sudah lewat dan saya panik karena bis akan masuk ke jalan layang..

akhirnya setelah memukul-mukul pintu agar diturunkan, saya bertiga dengan 3 bapak-bapak turun di pinggir jembatan layang. tidak bisa menyebrang, yang bapak-bapak itu lakukan adalah memanjat pinggiran jalan dan lompat ke bawah yang tingginya kira2 2,5m. saya sedang bawa tas ransel berat dan ribet dengan sweater yang dililit di pinggang dan syal yang kepanjangan. melihat harus lompat ke tanah yg cukup tinggi itu saya agak bingung, karena tas harus saya jatuhkan dulu, tapi isi tas saya barang-barang rentan.

saya foto saking seru dan takjub sendiri ;p
untungnya 2 bapak-bapak yang lompat duluan itu mau membantu saya. saya beri ransel saya lalu saya memanjat dan mereka memegangi kaki sayasampai menginjak ke batu undakan itu. lalu mereka pergi tanpa bertanya-tanya bahkan tanpa basa-basi. ah rasanya senang sekali. seru! kaya sedang bertualang, kabur dari penjahat, lari ke kolong jembatan di tengah ibukota. aaaaahh, sudah lama tidak merasakan adrenalin.
hahahaa, terserah bila kalian menganggap ini biasa saja dan aku norak atau berlebihan, tapi saya senang mengalami hal tersebut.

lalu saya berjalan menyusuri bawah jembatan layang. kosong, lapang, sepi dan luas. kesannya seperti di dalam film. hahaha. lanjut berjalan berbalik arah menuju central park dan mediterania, aku lebih memilih berjalan kaki daripada mengeluarkan 2000 untuk bis. aku ingin menikmati ini. menikmati pengalaman barusan sedalam-dalamnya. kalau ada aromanya, ingin aku hirup sampai tak bersisa.

tentu saja dengan headphone di telinga dan lagu-lagu pilihan mp3 ku,
jalanku melambung-lambung seperti terus ada ombak transparan yang mendorongku naik-turun.
menyanyi keras-keras, meski sumbang tapi tak ada yang dengar, aku juga tidak berniat mengalahkan suara mesin dan knalpot sih, hehe.
asik sendiri dengan pengalaman petualangan sekejap yang hanya ada di dalam pikiran ku :D

1 comment:

Citrarini Ceria Chandraningtyas said...

ah, i know that feeling..
membayangkan kita lagi ada di sebuah film, kay!!hehe