Tuesday, September 21, 2010

terowongan

kamu mau dengar cerita yang lain?

katanya ,'jangan terlalu banyak bermimpi.'
salah.
menurutku, bermimpi boleh saja, asal jangan kau masukkan harapan ke dalamnya.
jadi, bagaimana kalau diganti menjadi:
'jangan terlalu banyak berharap dalam mimpi,' sakit saat terbangun.
'bisa gila,' katanya.

apalagi untuk seseorang yang selalu lama dalam berproses.
lama untuk memulai, lebih lama untuk ikhlas saat berakhir.
apalagi bila saat menjalin telah mengumpulkan berbagai memori.
atau lebih sulit bila saat berakhir dan tahu bahwa belum semua dikerahkan.
atau, dihentikan saat ingin mengerahkan semuanya.
sepertinya memang sulit.

sayang aku tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
bukannya aku tidak pernah dalam kondisi itu,
tetapi rasanya tidak ada yang bisa diingat bagaimana aku bisa melalui semuanya.
tiba-tiba semua sudah berakhir.
aku sudah kembali santai.
pikiran-pikiran negatif sudah jarang muncul.
kecuali bila datang pemicunya.
ah, aku memang penuh curiga dan energi negatif.

tetapi, walalu bagaimanapun juga hidup pasti jalan kan?
salah.
bukan hidup yang berjalan, tetapi dunia yang meninggalkan.
kamu harus tetap melangkah walaupun terseok-seok.
perlahan atau ke samping tidak masalah, karena kamu tidak bisa berjalan mundur.

setiap orang memiliki caranya sendiri.
setiap orang memiliki nasehatnya sendiri.
setiap orang memilih apa yang bisa ia dengar dan lakukan,
atau yang hanya ia dengarkan sambil lalu.

namun, apakah suatu kewajaran untuk menghindar dari hal yang kita tahu dapat membuat kita sakit?
menghindari sesuatu yang tidak disukai.
meskipun itu berarti melewati jalan memutar.
ah merepotkan. tetapi apa boleh buat :D

jangan gila dulu, sayang.
jangan gila sendirian, ajak dia juga. hahaha.
kamu tahu kan? wanita adalah manusia paling kuat.
karena itu jumlah wanita lebih banyak.

bisakah kamu membuat senyum palsu?
bisakah kamu berbohong bahwa kamu benar-benar tersenyum?
sedih memang, tetapi lebih baik tersenyum palsu daripada seluruh dunia mengetahui luka mu
dan mengasihani mu.
atau memang itu yang kamu mau?
aku harap tidak.

percaya saja lah pada takdir.
setidaknya dapat sedikit meringankan beban pikiran mu.
kau tinggal jalan di rel mu dan menikmati setiap pemandang yang kau lewati.
meskipun saat dalam terowongan.
lebih baik sesekali bertemu gelap daripada senantiasa dalam silau.

ingat, dirimu bukan hanya milikmu seorang.
jadi, jangan egois dengan membengkalaikan dirimu terlalu lama.
aku tahu kamu senang bersenang-senang.
lebih sering lah melakukan itu.

No comments: