Tuesday, September 21, 2010

terima kasih.

kamu mau dengar cerita? aku punya.
tapi sayangnya kamu tidak bisa mendengarnya,
tapi kamu bisa membacanya diam-diam :)

saat ia meninggalkanku, aku hanya bisa berjanji pada diriku sendiri
bahwa aku akan ada untuknya setiap ia membutuhkan ku.
aku tidak akan pernah mendatanginya duluan kalau memang tidak terpaksa sekali.
dan memang benar, memang selalu dia yang datang padaku duluan.
memintaku menemaninya atau hanya sekedar bertegur sapa.

aku hanya ingin menunjukkan padanya bahwa aku akan selalu ada saat ia membutuhkan ku.
namun lama-kelamaan aku sendiri yang merasa tidak nyaman setiap bersamanya.
kami tetap mengobrol seperti biasa. aku tetap menikmati humor nya.
menanti-nanti informasi apa saja yang ia dapatkan di internet atau tv kabel nya.
meski begitu, perasaan tidak enak itu tetap mengambang.
rasanya mual. kamu tahu?
tidak lagi senyaman itu.
mungkin aku tahu jawabannya. ya, aku memang tahu.

jadi, saat kemarin ia memintaku untuk datang, lagi-lagi aku langsung mengabulkannya.
walau aku tahu perasaan tidak nyaman itu pasti akan datang lagi.
tetapi hatiku berkata, aku akan mendapatkan sesuatu bila aku datang.
seperti semacam jawaban, mungkin.
jadi, aku datang.

aku datang dengan ekspektasi.
semua akan berjalan baik, bersenang-senang, tanpa ada macam-macam lainnya.
karena aku tahu dia memang orang yang menyenangkan.
ia selalu punya rencana,
dan aku paling lemah dalam membuat rencana :)
jadi kupikir akan baik-baik saja. selain tidak nyaman.

ternyata yang kemudian macam-macam pun terjadi.
aku tidak suka. itu menyebalkan. aku tidak ingin mengingatnya.
karena aku tidak menolaknya. karena aku membiarkannya berbuat seenaknya.
mungkin karena aku ingin menyenangkannya.
bodoh. aku tahu.

dia egois.
dia menerima semuanya dari semuanya.
tetapi dia tidak memikirkan perasaan orang-orang yang memberinya.
dia tidak memikirkan dengan perasaan apa orang-orang itu saat memberinya sesuatu.
apapun bentuknya.
aku tidak tahu, tetapi itu yang aku tangkap.
selalu berkata bahwa ia orang yang paling beruntung di dunia.

apakah dia perlu aku pukul? hahaha.
membuat kesal saja.

dan ternyata memang ada jawaban yang aku dapatkan di akhir cerita ini.
aku tidak ingin lagi bertemu dengannya.
setidaknya dalam 5-8 tahun yang akan datang.
sedih rasanya kehilangan orang yang sebenarnya begitu berguna dan menyenangkan.
tetapi kenyamananku lebih penting. betul?
aku tidak mau lagi berurusan dengannya. kecuali bila takdir berkata lain.
pokoknya, aku pergi.
aku tahu, yang pergi akan selalu menjadi yang merugi, tetapi tidak apa-apa.
aku akan mendapatkan yang jauh lebih seru dan menyenangkan di luar sana.

jangan memilih salah satu di bawah ini, tetapi aku berpikir
lebih baik membunuh karena cinta daripada bunuh diri karena cinta.
tidak ada arti apa-apa, tetapi saking kesalnya dengan dia
aku sampai berpikir seperti itu.
mengerikan.

lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah membaca ini?
tutup saja halamannya, lalu lupakan.
oke?
terima kasih banyak.

No comments: