padang rumput membentang luas.
aku terdiam, terpaku.
luas, hijau, hangat dan terbuka.
aku seakan disodorkan sebuah pelukan.
hangat, lembut dan menentramkan.
langit biru sebagai atap.
segar dan kontras dengan hijau rumput.
keduanya membentang saling mendukung.
keduanya membentang menyodorkan peluk.
lalu aku berlari, menyambut pelukan itu.
aku berlari ke pelukan padang hijau dan langit biru.
peluk aku! peluk aku!
aku ingin menyambut pelukmu. aku berlari ke arah mu.
aku ingin pelukan mu!
aku menginkan peluk yang kau bentang itu!
aku sudah berlari ke arah mu.
tetapi hanya pelukan semu sang angin yang kudapat.
aku tahu kau tidak bergerak.
tetapi padang mu tak berakhir.
tetapi langit mu terus membayang.
dan pelukan semu sang angin, lembut namun tidak cukup.
aku ingin peluk mu.
aku ingin peluk luas, hijau, hangat dan terbuka padang rumput mu.
aku menantikan dekapan mu.
aku menantikan dekapan hangat, lembut dan menentramkan langit mu.
haruskah aku menanti mu?
haruskah aku mengejar mu?
kau tetap di sana.
tidak bergerak.
aku selalu dapat melihat mu.
dan bentangan peluk padang rumput dan langit mu.
ada dan tak terjamah.
by Mariska Sheila Kellani on Wednesday, May 27, 2009 at 12:58pm
No comments:
Post a Comment