Pulang kantor.
Sore itu gerimis santai.
Hujan level 2.
Aku sudah mengganti sendal bagusku dengan sendal jepit.
Air dan pasir bercampur dengan alas kaki.
Payung garis-garis hitam-turquois ku berputar.
Pas sekali, adhitia sofyan menemani dengan forget jakartanya.
Mp3 ku memang sudah terlatih memunculkan soundtrack yang tepat.
Tersenyum aku menikmati gerimis dan lagu.
Aku melangkah perlahan.
Menuju jalan besar stasiun kota, tempatku biasa menunggu bus.
Hujan level 3 saat aku melangkah ke jalan besar.
Bus biru 02 tujuan senen tidak kunjung datang.
Dan payung garis-garisku mulai kewalahan menahan air.
Tetesan-tetesan yang merembes melalui kainnya membasahi ubun-ubunku.
Aku hanya bisa tersenyum kesal.
Ah itu dia bis ku!
Aku duduk paling depan.
Memperhatikan sungai hitam ibukota.
Mengapa tidak juga memudar.
Hmm..
Sampai di terminal senen.
Hujan sudah reda.
Aku melangkah menuju metromini 05.
Dan mp3 ku lagi-lagi menunjukkan jeniusnya.
Adhitia Sofyan, after the rain.
Senyumku melebar.
Meski di terrminal pasar senen ini bukan bau bumi yang tercium.
Ini bau sampah basah bercampur asap bis.
Tetapi ini tetap after the rain.
Terima kasih,
Langkahku lebih ringan sekarang.
:)
1 comment:
strolling along down the road in the evening with the moon and the sky..*nyanyi*
Post a Comment